Rabu, 30 Desember 2015

Pluralisme Agama versi John Hick

Dalam buku God Has Many Names, bab  empat: Whatever Path Men Choose is Mine, John Hick meletakkan dasar-dasar pemikiran pluralisme. Hick memaparkan bahwa sebagian besar manusia memeluk agama sesuai dengan tempat kelahiran dan agama orangtuanya. Jika ia lahir dari orangtua beragama Islam maka kemungkinan besar menjadi Muslim sampai meninggalnya. Jika lahir dari orangtua yang beragama Budha, maka akan terus menjadi umat Budha. Juga agama yang dipeluk orang Kristen lebih banyak karena faktor orangtuanya. Meski beda agama, tetapi dari setiap orang yang beragama atau beribadah di rumah ibadahnya masing-masing, pada dasarnya ingin menjalankan hidup sesuai dengan higher reality.

Higher Reality
Apa itu higher reality? Hick percaya bahwa kaum beragama menyembah kepadahigher reality yang sama, yang disebut Tuhan. Orang Kristen dalam gereja menyeru God (Allah), Yahudi menyeru Adonai dalam sinagoga, umat Islam menyeru Allah (Rabbi/Ilahi) di masjid, menyeru Ekoamkar dalam gurudwara Sikh, dan menyeru Rama atau Krishna dalam kuil Hindu. Hick yakin bahwa hanya ada satu Tuhan, yang wujud-Nya secara keseluruhan tidak dapat dijangkau oleh akal manusia dan semua umat agama di dunia ini menyembah Tuhan yang sama, tetapi dengan konsep dan gambaran yang berbeda-beda terhadap-Nya.

Hick juga percaya bahwa agama Islam, Hindu, Sikh, Yahudi, Kristen, atau agama lainnya merupakan alat untuk menurunkan wahyu dari higher reality kepada berbagai aliran peradaban manusia secara terpisah (separate revelations) dalam sejarah manusia. Tidak heran kalau Tuhan dikenali dengan cara yang berbeda-beda oleh masing-masing peradaban manusia dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Meski berbeda, secara esensial kaum beragama meyakini adanya higher reality sebagai sumber yang utama dari seluruh kehidupan umat manusia.

Dari pemikiran Hick ini bisa dipahami bahwa agama yang universal akan mengalami perubahan dalam pemahaman orang yang beragamanya, sesuai dengan tuntutan zaman. Meski berubah dari pemahaman dan makna, tetapi bertujuan kebaikan dan kedamaian dalam kehidupan manusia.

(Ahmad Sahidin/26-12-2015)

Sumber:
John Hick, God Has Many Names (Westminster John Knox Press; 1982).
https://lopuhaa.wordpress.com/2012/07/27/teologi-pluralis-john-hick/ (tanggal 23/21/2015, jam 07.58 wib)