Jumat, 10 Juli 2015

Muslim Syiah, Anti NKRI

Ini masih tentang Syiah di Indonesia. Baru-baru ini ada kajian di Bandung yang menyatakan Muslim Syiah anti NKRI. Saya tertawa dan geleng-geleng kepala: mengapa kebencian sampai begitu terlihat bodohnya orang yang benci kepada pengikut Mazhab Syiah?

Tentu saja buat saya aneh. Orang yang menyebutkan bahwa Muslim Syiah berpotensi meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah orang yang tidak belajar dari sejarah. 

Sepanjang sejarah Indonesia yang melakukan makar adalah DI TII/NII Kartosuwirjo, Kahar Muzakir, Permesta, PKI, dan sekarang ini yang jelas terlihat Anti NKRI adalah kelompok radikal Islam dan kelompok yang sering teriak khilafah Islamiyyah. Termasuk kaum takfiri yang senang kafirkan Syiah, masuk dalam gerakan Anti NKRI. Karena mereka coba pecahkan Indonesia melalui konflik mazhab dan pensesatan pada orang Islam yang beda mazhab.


Sudah jelas yang layak dicurigai oleh pemerintah NKRI adalah kelompok atau ormas yang senantiasa mengibarkan seruan menegakkan khilafah Islamiyyah yang memiliki potensi untuk meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau mereka yang menyebarkan kesesatan dengan melabeli kafir kepada Muslim yang berbeda mazhab.

Nah, terakhir yang begitu mengecewakan adalah perilaku Arifin Ilham. Sungguh aneh ustad ternama tidak memahami keragaman dalam Islam sehingga berani untuk teriak jihad kepada sesama umat Islam. Untungnya ada MUI yang menyatakan salah kepada Arifin Ilham dan pasukan Az-Zikra yang memasang spanduk provokasi.

Saya kira umat Islam Indonesia harus belajar Islam secara kaffah, menyeluruh. Jangan dari satu mazhab, jangan percaya dengan ormas dan kelompok yang sekadar bisa melabeli dan mengecam. Umat Islam harus baca sumber-sumber ajaran atau pemahaman yang digunakannya. Kemudian dialog dengan tokoh dari masing-masing kelompok Islam.


Demikian yang saya ketahui tentang Islam Syiah di Indonesia. Silakan lakukan penelitian ulang kalau Anda tidak percaya. Sudah saatnya melakukan penelitian lapangan; bukan dari buku-buku dan ceramah yang penuh kebencian.