Rabu, 03 Juni 2015

Ayo Belanja “Ilmu” di Pameran Buku Islam Bandung

Alhamdulillah, baru saja saya pulang dari pameran buku Islam di jalan Braga Bandung. Lumayan penuh. Di dalam arena pameran saya melihat bergerombol perempuan yang mengenakan baju hitam dengan jubah tertutup. Bahkan mengenakan cadar sehingga hanya mata yang terlihat. Kalau dikira-kira dari usia tampaknya masih remaja kaum perempuan tersebut.

Dalam hati terbersit ingin tahu wajahnya seperti apa? Secantik apa mereka itu? Pasti tidak mungkin bisa dilihat. Maklum bukan muhrim. Kemudian inginnya tanya: apakah benar model pakaian demikian yang ditentukan syariat Allah dan diajarkan para istri Rasulullah saw? Mengapa mereka mengenakannya? Apakah karena tuntutan orang tua atau memang didasarkan keyakinan? Setumpuk tanya itu yang muncul dibenak. Sayangnya, saya tak berani untuk bertanya kepada mereka.

Di pameran juga saya melihat laki-laki yang bergerombol dengan celana cingkrang, seperti yang takut basah. Mereka berjenggot dan mengenakan jubah khas Bangladesh dan Arab. Saya hanya senyum melihat yang begitu. Maklum, saya sejak kecil yang saya anggap pakaian Islam itu pakai koko dan sarung kemudian pakai peci. Kini ternyata beragam model pakaian yang dikenakan orang Islam. Sampai celana jeans dan celana pendek pun sering saya lihat dikenakan laki-laki maupun perempuan.

Saya berkeliling dari stan ke stan. Bagian depan arena stan banyak menjajakan Quran, buku-buku anak, cd, dan kitab-kitab berbahasa Arab. Bagian tengah tidak jauh beda. Ada yang obral buku dan kasih diskon cukup besar hingga 40%. Kemudian ada panggung untuk acara pameran. Tidak banyak yang hadir dalam acara. Tampaknya kurang sosialisasi sehingga acaranya tidak dihadiri banyak orang. Orang-orang lebih banyak yang keliling lihat buku ketimbang menyimak acara panggung.

Juga terdapat stan di bagian atas. Ada stan buku obral yang bukunya banyak dengan beragam tema dari berbagai penerbit. Saya dari stan atas dapat beberapa buku bertemakan sejarah Islam dengan harga terjangkau. Maklum buku-buku obralan. Dari stan obralan ini saya dapat buku Tafsir Mizan karya Allammah Muhammad Husein Thabathabai sebanyak tiga jilid dengan harga 120.000.

Di bagian sebelah kiri panggung acara, terdapat pameran pedang nabi. Banyak orang yang antre ingin melihat pedang nabi. Saya lihat pada spanduknya ternyata bukan pedang asli, tetapi replika dari pedang Nabi. Inginnya masuk melihatnya. Namun, saya urungkan niatnya. Saya lihat agak pojok dekat pintu masuk pameran pedang Nabi, ada stan Penerbit Citra.

Di Penerbit Citra, buku yang dijual termasuk buku-buku Islam yang menarik untuk dibaca dan juga memberikan diskon. Di sana ada buku Misteri Wasiat Nabi karya Jalaluddin Rakhmat, Syiah Menurut Syiah karya ABI yang menjawab buku MUI tentang kesesatan Syiah. Beragam buku tentang mazhab Syiah, Ahlulbait, dan kajian Islam berjejer di rak buku stan Penerbit Citra. Saya beli beberapa buku: Ulumul Quran karya Muhammad Baqir Hakim, Kalam Islam karya Ali Rabbani Gulpaygani, Kamus Kecil Al-Quran karya Abu Fadhl Hubaisy Tiblisi, Sistem Politik Islam karya Ali Asghar Nusrati, Super Shalat: Fikih 5 Shalat Fardhu dalam Tiga Waktu karya Muhammad Babul Ulum.

Di Penerbit Citra, saya lihat buku bertemakan akidah, fikih, ukhuwah, akhlak, dan sejarah Islam. Sayangnya, duit saya tidak mencukupi untuk belanja buku-buku tersebut.

Oh iya, sambil jalan-jalan saya lihat buku-buku biografi Nabi Muhammad saw. Dari beberapa penerbit ada kesamaan buku Sirah Nabawiyah yang diterbitkan, yaitu buku karya Al-Mubarakfury. Dengan bentuk kover dan jenis kertas yang berbeda. Saya dahulu pernah membacanya. Tidak terlalu menarik karena hanya sekadar perulangan dari sejumlah riwayat. Tidak ada analisa historis dan pengayaan dalam memahami konteks sosial budaya masa Rasulullah saw. Mungkin layak disebut historiografi riwayah, yang mempertahankan corak klasik. Padahal sekarang ini ilmu sejarah sudah mengalami perkembangan dan banyak ilmu-ilmu modern yang dapat membantu menjelaskan situasi sosial kultural Arab masa Rasulullah saw. Biarlah itu menjadi persoalan lain. Yang pasti dari penerbit yang buka stan, terdapat diskon.  

Alhamdulillah, buku sudah terbeli dan tinggal membacanya.  Semoga ada waktu untuk menyelesaikan baca buku-buku yang sudah dibeli.

3 Juni 2015