air mataku mengalir
begitu saja
basah, mulai mengairi
kerutan kulit pipiku
terasa sakit dan duka
ketiadaan bunda
disuasana suci
idul fitri 1428 H
terasa menyakitkan
luka-luka yang
mengering kembali basah
betapa dukanya aku
rumah pun sepi
tiada ceria dan
kesibukan dapur
seperti tahun lalu
duka terasa
menyayatku
melihat mereka asyik
bercengkrama
dalam suasana suci
aku selalu
ingat..ketika menjelang shalat id
ibuku selalu
menyiapkan makanan sebelum ke tempat shalat
"Jang, sunnah
hukumna barangdahar heula.. saeutik we,
ke geus solat gedena
mah," kata bundaku yang kini masih mengiang di telingaku
namun kini perintah
itu tak ada lagi
aku rindu perintah
itu
dan rindu belaian
tangannya di kepalaku
seusai shalat id
saat aku memohon maaf
padanya
ada air mata yang
deras keluar tanpa paksaan
lega dan nikmat
terasa bila bunda terseyum
dengan mata
berkaca-kaca berujar,
"dihampura Jang,
sarua ibu ge menta dihampura"
kembali mataku pun
berair
tumpah
seperti hari ini
ketika aku mengingatmu
bunda, maafkan aku
bapak, istrimu yang
tercinta telah menyusulmu
meski dengan jalan
kematian yang beda
kuyakin kalian
bertemu
di barzah
kutahu...kuyakin
Allah pasti mengumpulkan keduanya...
ya Allah pertemukan
keduanya
dalam suasana yang
ceria dan bahagia
ampuni mereka...amiin
assalamulaika ya abii
assalamualaiki ya
ummii
allohumaghfirlahum
warhamhum
wa afihim wa`fuanhum
wala taftina ba`dahum
Syawal 1428 H
GUMAM SUCI HARI RAYA
--untuk
keduaorangtuaku
di langit takbir berkumandang
gemanya memekakan gendang telinga
ah, betapa jauhnya aku dari sebuah jalan
yang lurus dan benar
yang sempurnanya tiada cacat
karena pada Dia semua menuju
bergerak pada Yang Maha Sempurna
pagi-pagi halaman masjid kampungku pasti basah
percikan embun pagi pun mengering
dan kulihat karpet beraneka warna yang lusuh
pun digelar
berbondong-bondonglah warga kampungku
datang
duduk bersila menghadap kiblat
dan bibir basahku mulai menyambut
bacaan takbir yang diserukan sang ajengan kampung
seusai shalat dan menyimak pesan agama
aku dan warga bersalaman, bercakap
dan mulai menyediakan tempat pemotongan
Qurban, persembahan bagi Ilahi
ah, andai tahun ini orangtuaku masih bersamaku
akan sangat nikmat dan bahagia
akan betapa cerianya aku untuk berbagi cerita
yang biasanya tak kulakan karena pulang malam
ah, itu hanya andai yang tak akan ada
hanya khayalanku
ah, betapa terlukanya aku
saat suci hanya tiada kedua sepuhku...
ibu, bapak, semoga engkau berdua dinaungi Allah
aku, putra bungsu kalian, hanya bisa berdoa
tak lebih
assalamu `alaiki ya abi, ya ummi
antum ahlu laa ila ha illallah
antum ahlu sholat wa shaumu, wa shodaqoh
antum haqqul Islam, haqqul muslim-muslimah
allohummaghfirlahum
warhamhum
wa fuanhum
ya robbal a`lamin
10 Dzulhijjah 1428 H