Diawal
Ramadhan ada dua buku yang saya baca. Satu adalah Jurnal Lektur, Kemenang, bulan Juni 2012. Alhamdulillah beres
bacanya. Saya baca makalah yang tercantum dalam jurnal Lektur tersebut. Beragam
tema yang dikupas. Mulai dari kerajaan Sumbawa, tradisi Madura, historiografi
Islam Cirebon, pemikiran Haji Hasan Mustapa, perang dan strategi Rasulullah
Saw, tafsir Al-Quran, dan lainnya.
Saya baca
lurus saja. Tidak memperhatikan mengerti atau tidak atas yang dibaca. Saya
nikmati saja bacaan yang tidak saya minati pun. Karena memang membaca harus terus
dilakukan. Tanpa itu, tradisi literasi tak berkembang, khususnya pada diri
saya.
Dua adalah
buku berjudul Peran Dakwah Damai:
Habaib/Alawiyyin di Nusantara. Membaca buku ini ada manfaat yang saya
dapat. Pertama buku ini memberikan informasi atau pengetahuan sejarah masuknya agama
Islam. Menarik disebutkan agama Islam masuk dibawa utusan dari Khalifah Utsman
bin Affan ra yang berkedudukan di Madinah. Sebelum ke China mereka singgah di
Nusantara. Sayangnya tidak detail daerahnya. Sumbernya dari kitab Nakhbatu Ad-Dahr yang ditulis oleh
Syekh Arrabwah (Syamsuddin Abi Ubaidillah Muhammad bin Thalib ad-Dimisyqi,
tahun 1326 m. Bahwa tahun 30 H. Islam sampai ke Indonesia oleh para sahabat
Nabi, masa Khalifah Utsman. Saya kira data tersebut perlu dikaji dan pelajari
lagi akurasinya. Tentu butuh riset historis.
Kedua dengan
membaca buku ini saya tahu tentang perbedaan istilah Habaib, Sayyid, Syarifah,
Sadat, Baalawi, Alawi dan lainnya. Juga konteks sosial kultural kaum Habaib dan
daerah persebarannya. Menarik ternyata Walisongo itu berdarah Habaib. Cukup
segitu saja.
Buku terbitan
Rausyan Fikr Yogyakarta ini kumpulan dari makalah sejumlah tokoh dan pakar pada
seminar tentang dakwah Habaib/Alawiyyin di Nusantara, 14 Juli 2012 di Jakarta.
Maaf hanya segitu yang bisa disampaikan. Insya Allah saya lanjut baca buku
lainnya. *** (ahmad sahidin)