Aduh dosa. Ini yang terbayang ketika ada
mengomentari seorang ustad di tv. Dan saya mendengarnya. Dia adalah ustad yang terkenal
punya bisnis dan terkena kasus yang terkait bisnis. Saya tahu ustad itu hafal
Quran dan banyak mendoakan orang-orang Islam setiap akhir ceramah. Meski
disebut punya masalah terkait bisnis, tetapi bagi saya bahwa ustad itu lebih
baik dari saya.
Saya mengira lebih baik karena dia hafal
Quran dan saya tidak. Dia sering tajahud (didasarkan pengakuannya) dan saya
banyak. Dia tepat waktu dalam shalat fardhu dan saya di akhir waktu, serta
kadang dilaksanakan di luar waktunya. Dia sering baca wirid Yaa Rozaq dan
shalawat. Sedangkan saya tidak terbiasa dengan zikir dan shalawat. Sehingga dari
hal tersebut saja, ustad tersebut jauh lebih baik dan hebat dalam agama
ketimbang saya.
Karena itu, saya tidak bisa menilainya. Saya
tidak bisa mengomentarinya. Saya justru ingin meminta maaf karena mendengarkan
orang membincangkannya dengan sesuatu yang tidak baik. Dan saya teringat bahwa
itu tidak baik. Ya Allah ampuni diri saya yang penuh dosa. Berkahi kehidupan
ustad tersebut dan tampilkan kebaikan-kebaikannya. Allahumma shalli ‘ala
Sayyidina Muhammad wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad.
Dan ini sebagai kabar saja. Entah kenapa
di bulan-bulan ini saya merasakan kematian begitu dekat. Meski memang
disebutkan yang paling dekat. Entah kenapa perasaan itu muncul. Kadang kalau
sendiri terasa ada takut dalam diri ini. Entah apa yang ditakutkan. Yang terbayang
bahwa dosa saya masih banyak. Tugas-tugas dan amanah banyak yang belum
ditunaikan. Masih ada campur tak baik dalam ucap dan dalam hati ada rasa ujub,
riya, dan takabur. Yang repotnya yang terkait dengan itu adalah ilmu yang
kupunya atau yang dibaca. Padahal saya sadar bahwa ilmu tersebut sedikit dan
masih saja saya takabur dengan yang sedikit itu. Apalagi kalau banyak pasti
lebih takabur.
Ampun paralun Ya Allah… neda pidu’ana ti sadayana kanggo
simkuring supados kenging hidayah, barokah, sareng pangampura tina sagala dosa.
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad.