Salam wa rahmah. Mohon doa. Saya dan keluarga puasa
Ramadhan hari senin, 6 Juni 2016.
Sesuai dengan “fatwa” dari guru saya: bahwa
urusan yang berkaitan dengan sosial dan kebersamaan lebih dahulu dipentingkan. Maka dalam puasa ramadhan ini dan sejak dahulu, saya bersama keluarga ikut keputusan pemerintah Republik Indonesia.
Memang sudah biasa dalam urusan fikih terbagi dalam kubu dan golongan. Namun,
itu merupakan pilihan buat kita; memilih yang membuat enjoy dan jalani ibadah
dengan syukur. Nikmati perbedaan dengan tidak memaksakan pemahaman kita kepada
orang lain yang beda mazhab atau beda ormas. Meski satu mazhab ternyata tidak
lepas dari ikhtilaf.
Karena itu, sadari dengan lapang hati dan pikiran jernih
bahwa di sekitar lingkungan kita ada perbedaan. Ikhtilaf itu rahmat. Bisakah
diwujudkan dalam umat Islam?
Mohon maaf lahir batin. Mugi urang sadaya aya dina
panangtayungan Allah Ta'ala. Allahumma shalli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala
Aali Sayyidina Muhammad