Minggu, 22 Juni 2025

Menziarahi Sunan Gresik, Sunan Giri, dan Sunan Ampel

Kafilah ziarah IJABI Jawa Barat bergerak menuju pusara Sunan Gresik, Sunan Giri dan Sunan Ampel. Meski diguyur hujan terus gerak menuju makam.

Kami bergerak menuju makam waliyullah di Gresik. Sunan Gresik dilekatkan pada Syaikh Maulana Malik Ibrahim (lahir: 1401 dan wafat: 1419). Daerah dakwah meliputi Gresik, Jawa Timur. Lokasi makam di tengah kota dan pinggiran jalan. Dari bangunan dan area tidak istimewa. Posisi makamnya di bawah dan orang-orang yang ziarah di atasnya. Dikelilingi besi. 

Di sisi Sunan Gresik ada makam bertuliskan Sayyidah Siti Fatimah Zahra dan Syaikh Maulana Maghfur. Sosok yang dikebumikan tersebut tentu orang-orang yang berkontribusi dalam syiar agama Islam di Tanah Jawab. Melalui mereka Islam tersebar dan dipeluk masyarakat hingga sekarang. 

Cukup banyak dikunjungi para peziarah, termasuk kami dari Bandung. Area makam seperti pemakaman perkotaan. Tidak bercorak tradisional. Kebetulan sedang turun hujan sehingga area makam banjir. Meski demikian ada area yang tidak basah sehingga dapat shalat Maghrib dan Isya di area kompleks makam Sunan Gresik.

Tuntas di Sunan Gresik lanjut ke Sunan Giri (lahir: 1442, wafat: 1506). Daerah dakwah meliputi Giri, Gresik, Jawa Timur. Posisi makamnya di puncak dan sedang dalam proses pembangunan. Pusara masih khas rumah joglo dengan atap lancip. Ditutupi kain gorden putih dan dilingkupi kubah kayu jati dengan ukiran naga pada pintu kanan kirinya. Disertai dengan ornamen batik khas Jawa. Untuk sampai pada makamnya harus menaiki anak tangga yang menanjak. Malam membuat kami tidak bisa melihat suasana sekitar. Pastinya ada makam-makam dan banyak peziarah.

Kemudian kami bergerak menuju makam Sunan Ampel (lahir: 1401, wafat: 1481). Daerah dakwahnya meliputi Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Makamnya dikelilingi besi dan terbuka tanpa atap. Berada di tengah kota dan lingkungan  habib. Banyak peziarah ke makam ini. Terdengar saling bersahutan saat berdoa dan membaca shalawat. Saya hanya sempat menyentuh pagar besi saja karena dari pagar ke pusara cukup jauh.

Di sekira makamnya banyak kuburan. Ada tempat pengambilan air berkah berupa sumur. Peziarah mengisi botol minum dengan air sumur Sunan Ampel.

Sambil jalan menuju lokasi parkiran bus, saya sempat heran dengan sumur yang dekat makam sunan. Hampir setiap makam sunan pasti ada sumur yang airnya diambil oleh peziarah. Menariknya bahwa sumur tersebut diyakini memiliki (kekuatan) berkah sehingga yang ziarah meminum dan menyimpan pada botol.

Dari Sunan Ampel, kami bergerak menuju Bangkalan, Madura. Ziarah ke makam Syaikh Kholil Bangkalan. *** (ahmadsahidin)