Dalam Almanak Alam Islami disebutkan silsilah Rasulullah saw sampai kepada manusia dan Nabi pertama. Berikut ini silsilahnya: Nabi Muhammad saw (570-632 Masehi), Abdullah (wafat sebelum 571 Masehi), Abdul Muthalib (500-580 Masehi), Hasyim, Abdul Manaf, Qusayy, Kilab, Murrah, Ka`ab, Lu`ay, Galib, Fihr (Al-Quraisy), Malik, An-Nadr, Kinanah, Khuzaimah, Mudrikah, Ilyas, Mudar, Nizar, Ma`add, Adnan (100 Sebelum Masehi), Udad, Muqawwam, Nahur, Tairah, Ya`rub, Yasyjub, Nabit, Ismail, Ibrahim, Tarih (Azar), Nahur, Sarug, Ra`u, Falikh, Aibar, Syalikh, Arfakhsyaz, Sam, Nuh, Lamk, Mattusyalakh, Akhnukh (Idris), Yard, Mahlil, Qainan, Yanis, Syith, Adam.[1]
Maulana Wahiduddin Khan menerangkan, jumlah utusan Tuhan yang
diturunkan di dunia ini seluruhnya 124.000.[2]
Mereka tersebar di berbagai bangsa dan negara serta wilayah. Mereka menyeru
manusia untuk mengikuti petunjuk Tuhan dan menjalankan kehidupan dengan baik.
Hampir semua utusan Tuhan atau Nabi diperlakukan oleh umatnya dengan kurang
baik, bahkan dibunuh. Bisa dipahami kalau ada orang yang mencoba memperbarui
kehidupan yang buruk yang dianggap baik oleh masyarakat setempat, pasti akan
dianggap menyimpang. Tidak sedikit ucapan demikian meluncur kepada para utusan
Tuhan. Bahkan, dilempari dengan batu dan kotoran. Itulah ujian dan tantangan
utusan Tuhan ketika berhadapan dengan umatnya.
Sejak Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad Saw tidak ada yang bebas dari
hujatan, lemparan batu, dan upaya pembunuhan. Meski begitu Tuhan terus
mengirimkan utusan demi utusan-Nya (Nabi dan Rasul) untuk meluruskan kehidupan
manusia dan mengajak pada ajaran-ajaran Ilahi. Nabi Ibrahim as pernah berdoa
agar keturunannya dijadikan imam yang memberi petunjuk bagi manusia.[3]
Allah memenuhi permintaannya dengan menjadikan kedua putranya sebagai Nabi:
Ishaq dan Ismail. Dari Nabi Ishaq as lahir para Nabi Allah yang berakhir kepada
Nabi Isa as. Sedangkan dari Nabi Ismail as lahir para Nabi Allah yang berakhir
dengan ditutupnya kenabian oleh Nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul
terakhir.
[1] Rachmat Taufiq
Hidayat, dkk., Almanak Alam Islami:
Sumber Rujukan Keluarga Muslim Milenium Baru (Bandung: Pustaka Jaya,
2000) h.250.
[2] Maulana
Wahiduddin Khan, Muhammad: Nabi untuk
Semua (Jakarta: Alvabet, 2005) h. 9.
[3] QS Al-Baqarah:
124.
[4] Penjelasan
mengenai silsilah Ibrahimyah dan Muhammadiyah dapat dibaca pada karya Miftah
Fauzi Rakhmat, The Prophetic Wisdom:
Kisah-kisah Kearifan Para Nabi (Bandung: Mizania, 2011) h.133-135. Penulis
buku ini menyebutkan silsilah Muhammadiyah dilanjutkan oleh 12 Imam dari
keturunan Muhammad Rasulullah saw berdasarkan hadis yang diriwayatkan dalam
Shahih Bukhari, kitab al-ahkam,
4:165; Shahih Muslim, kitab al-Imara, 3:1453, hadis no.10.