Saya ingin terus menulis tentang yang
dialami diri. Setidaknya dengan dituliskan sedikit mereda gejolak diri dan
kemelutnya. Dan ini tentang peran manusia dalam konteks ruang dan waktu; yang
biasa disebut sejarah.
Harus diakui bahwa sejarah diperankan
oleh manusia dalam ruang dan waktu. Setiap peristiwa tidak lepas dari unsur
pelaku dan waktu. Peristiwa bisa diartikan ruang berlangsungnya kehidupan
manusia dan yang terdahulu disebut sejarah. Sekali lagi sejarah ini bagian dari
kemanusiaan, pencapaian, dan jejak. Manusia dan jejaknya tidak bisa dipisahkan.
Manusia dan waktu tidak bisa lepas. Saat lahir dari rahim bunda, itulah masuk
dalam ruang sejarah. Saat jerit tangis itulah ada waktu yang menjadi tanda
sekaligus jejak sang manusia.
Sejarah bukan sekadar ingatan yang
dihimpun, dokumentasi atau arsip. Bukan pula tumpukan memori manusia. Namun,
kehidupan manusia yang menjadi bukti kiprahnya sebelum saat ini. Tentang cerita
dan ungkap perasaan sebelum saat ini. Tentang kegiatan dan laku hidup atau
perjalanan masa lalu dari manusia. Bukan hanya raga yang tumbuh dan kembang
dari lahiran, bayi hingga tua dan berakhir dengan mati sebagai batas.
Apa sesungguhnya yang menjadi
"historis" dari manusia? Raga dan jiwa, atau intelektual dan
kreativitas manusia yang masuk kategori sejarah. Mana sih yang hakiki dalam
sejarah? Hidup atau perjalanan hidup? Sejarawan menulis tentang masa lalu
manusia dan hal-hal yang terkait dengan perjalanan hidup manusia. Dan yang
dicatat dalam sejarah hanya perjalanan, kreativitas sebagai capaian manusia,
dan sedikit pengalaman manusiawi. Ini yang kadang menjadi ibrah bahwa generasi
terkini mesti meneladani manusia terdahulu. Mungkin sebagai cermin.
Karena itu, tidak salah bahwa cermin memang dibutuhkan. Karena sang cermin yang memantulkan diri;
yang memberi kabar tentang diri yang lahiriah. Sekali lagi hanya saat bercermin
dan yang tampak saja yang dilihat. Diri yang berupa emosi, rasa, dan
gumam-gumam keresahan maupun amuk pikiran; tidak muncul saat bercermin.
Dan saya sadar bahwa sejarah bukanlah
hari ini, seperti cermin yang memantulkan diri saat berhadapan. Sejarah memberi
kabar dari masa lalu tentang lahiriah, batiniah, atau lika liku kehidupan diri
manusia. Apakah person atau komunitas? Yang jelas keduanya menjadi sejarah.
Percayalah, semua diri manusia mempunyai masa lalu. Memiliki memori. Kadang ada samanya dengan diri yang lain. Juga ada yang membedakannya. Ini yang menarik karena setiap penulis sejarah akan anggap yang disusun dalam bentuk karya, dari berbagai sumber seperti artefak, mentifak, maupun arsip; adalah sebuah sejarah. Sebuah karya masa lalu.
Yang tak disadari yang dituliskan adalah sejarah versinya sendiri, masa lalu yang dirumuskan hingga terbentuk rekonstruksi. Bahkan mazhab dalam agama pun merupakan rumusan dari manusia. Tidak percaya, mari lakukan riset historis!
Percayalah, semua diri manusia mempunyai masa lalu. Memiliki memori. Kadang ada samanya dengan diri yang lain. Juga ada yang membedakannya. Ini yang menarik karena setiap penulis sejarah akan anggap yang disusun dalam bentuk karya, dari berbagai sumber seperti artefak, mentifak, maupun arsip; adalah sebuah sejarah. Sebuah karya masa lalu.
Yang tak disadari yang dituliskan adalah sejarah versinya sendiri, masa lalu yang dirumuskan hingga terbentuk rekonstruksi. Bahkan mazhab dalam agama pun merupakan rumusan dari manusia. Tidak percaya, mari lakukan riset historis!