Senin, 21 Agustus 2017

Saya Sadar Mengurus Diri Lebih Sulit

Saya sadar mengurus diri sendiri lebih sulit dan tidak mudah. Hasrat dan dosa. Kembali lagi berbuat berulah meski sadar diri ini bahwa yang demikian, perilaku dan gunjangan hati untuk berbuat negatif senantiasa timbul. Jika muncul maka saya akui diri ini kalah dengan dorongan nafsu. Bermula dari mata direspon pikiran kemudian membentuk imajinasi. Selanjutnya hal negatif bermunculan dalam benak. Ada saja legitimasi yang berbisik. Duh, eta Iblis gentayangan terus.

Ibnu Sina menyatakan dalam manusia itu ada jiwa binatang, jiwa tumbuhan, dan jiwa insaniah; sebuah jiwa manusiawi yang berbeda dengan jiwa binatang dan jiwa tumbuhan. Hanya saja jiwa insaniah ini dalam diri saya mengalami kekalahan. Dikalahkan dalam diri ini dengan jiwa binatang dan jiwa tumbuhan. Ini yang menyergap saya. Dan, sungguh saya terkapar dengan keduanya. Tak berdaya. Tak kuasa mengekangnya. Tak kuasa lawannya. Inilah diri yang lemah. Saya sadar dengan diri ini.

Nun Gusti anu Maha Suci, kuatkan diri ini. Tegakkan badanku. Giatkan diri ini dalam kemanusiaan, dalam kebaikan, dan dietapkan berjiwa insaniah. Tidak bergeser, tidak berganti, atau kembali pada jiwa binatang dan jiwa tumbuhan. Tanpa Diri-Mu ya Allah, sungguh diri ini tiada daya sedikit pun. Hanya untuk kendali diri saja tidak tampu. Apalagi dibebani dengan amanah yang lebih besar dari itu. Nun Gusti beri kemampuan untuk terus bergerak menuju sempurna dengan bantuan-Mu. Allahumma Bihaqqi Muhammad wa aali Muhammad. ***

(Ahmad Sahidin)