Senin, 15 Februari 2021

Nabi Muhammad Saw pun Berutang

Keadaan kehidupan sederhana membuat Nabi Muhammad Saw kadang tidak makan seharian, bahkan berhari-hari. Untuk menahan rasa lapar, ia mengikat batu di perutnya. Jika perutnya bunyi, Nabi mengencangkan tali ikatnya.  

Sampai suatu waktu Nabi Muhammad Saw terpaksa berutang kepada orang Yahudi Madinah bernama Zaid bin Sa’nah untuk sebuah keperluan. 

Zaid bersedia meminjamkan uang kepada Nabi. Keduanya sepakat bahwa tanggal sekian utang harus dilunasi. Namun, tiga hari sebelum hari “h” orang Yahudi itu sudah menagihnya kepada Nabi Saw. 

Zaid bin Sa'nah menagihnya sambil teriak-teriak dengan menggunakan kata-kata kasar. “Hai Muhammad, mengapa engkau tidak membayar utangmu?” katanya. 

Saat itu didekat Nabi Saw ada Umar bin Khattab ra. Langsung saja Umar hendak memukul Zaid bin Sa’nah, tetapi Nabi Saw mencegahnya. Nabi Saw meminta Umar untuk menasihatinya agar dalam menagih utang dengan cara yang baik dan benar.

Setelah itu Nabi Saw membayar utangnya kepada Zaid bin Sa’nah meski belum jatuh tempo. Bahkan Nabi Saw memberi dua puluh sa’ash (sekitar 40 kilogram) kurma untuk Zaid bin Sa’nah.

Peristiwa tersebut tercantum pada buku Muhammad Nabi untuk Semua karya Maulana Wahiduddin Khan (Penerbit Alvabet Jakarta tahun 2016). Apa kira-kira hikmah dari peristiwa tersebut?