Dahulu di Persia, ada seorang pemuda yang dikenal pandai membuat puisi. Pada suatu hari ia beli sepatu dari hasil membaca puisi yang diminta deklamasi oleh seorang raja di Persia tersebut.
Saat kumandang adzan dzuhur, ia segera ke masjid. Ia lepas sepatu barunya itu. Ia tatap dengan penuh rasa bangga. Ia merasa khawatir hilang dengan barang yang baru itu. Ia memerhatikan terus sepatunya.
Terdengarlah suara iqamah tanda akan mulai shalat berjamaah dzuhur. Ia segera ambil air wudhu kemudian ikut barisan terakhir.