Kamis, 18 November 2021

Iman yang Menakjubkan

USAI shalat subuh, Rasulullah saw duduk menghadap para sahabatnya. Beliau bertanya, “Tahukah kalian, siapa yang paling menakjubkan imannya?”

Para sahabat menjawab, “Para malaikat.”

“Bagaimana para malaikat tidak beriman. Mereka adalah pelaksana-pelaksana perintah Allah. Pekerjaan mereka adalah melaksanakan amanah-Nya,” kata Rasulullah.

“Kalau begitu, para Nabi, ya Rasulullah,” berkata para sahabat.

“Bagaimana para nabi tidak beriman, mereka menerima wahyu dari Allah,” jawab Rasulullah.

“Kalau begitu, kami, para sahabatmu,” kata para sahabat.

“Bagaimana kalian tidak beriman, kalian baru saja menyaksikan apa yang kalian saksikan,” jawab Rasulullah merujuk kepada mukjizat yang baru saja terjadi.

“Lalu, siapa yang paling menakjubkan imannya itu, ya Rasulullah?” para sahabat bertanya.

Rasulullah Saw menjawab, “Mereka adalah kaum yang datang sesudahku. Mereka tidak pernah berjumpa denganku, tidak pernah melihatku. Namun, ketika mereka menemukan Al-Kitab  (Al-Quran) terbuka di hadapannya, mereka lalu mencintaiku dengan kecintaan yang luar biasa sehingga sekiranya mereka harus mengorbankan seluruh hartanya agar bisa berjumpa denganku, mereka akan menjual seluruh hartanya.”

Demikian hadits yang terdapat dalam kitab “Tafsir Al-Dûr Al-Mantsûr” karya Jalaluddin Al-Shuyuti. Hadits di atas merupakan sebuah informasi bahwa tidak hanya yang sezaman dengan baginda Muhammad saw yang keimanannnya diakui. Mereka yang jauh dari masanya pun bisa diakui keimanannya asalkan benar-benar beriman dan menjalankan aturan Allah dan mengikuti tuntunan Rasulullah saw.

Umat Islam pada masa kini jika ditanya perorangan pasti mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Namun, jika ditanya seberapa taat mereka menjalankan syariat Islam, akan berbeda-beda jawabannya. Setiap jawaban yang dikemukakan sangat bergantung dari tingkat pemahaman keislaman dan keimanan. Meskipun umat Islam sekarang, khususnya di Indonesia, bisa dibilang tidak sama keimanannya dengan para sahabat, tabiin, dan tabiit tabiin, namun emosi keagamaannya sangat tampak. Ketika muncul hujatan dan penghinaan terhadap Rasulullah saw, orang-orang Muslim awam yang kurang taat dalam ibadah pun ikut terbakar emosi dan turun ke jalan berdemonstrasi. Dengan sikap itu saja bisa dikatakan memiliki keimanan.

Al-Quran surat al-Anfal ayat 2- 4, Allah menegaskan ada empat ciri orang yang termasuk beriman. Pertama, apabila disebut nama Allah Ta’ala bergetar hatinya; kedua, apabila dibacakan ayat-ayat Allah Ta’ala bertambahlah imannya; ketiga, melaksanakan shalat; keempat, menafkahkan hartanya dijalan Allah Ta’ala. Kemudian alam surat al-Hujurat ayat 15, yaitu mereka yang yakin bahwa Allah adalah Tuhannya dan Muhammad adalah Rasul-Nya dengan tanpa ragu sedikitpun, mereka berjihad dengan harta dan jiwa untuk menegakkan agama Allah (Islam). Itulah sebagian ciri orang beriman yang terdapat dalam Al-Quran.

Sementara yang terdapat dari hadits Rasulullah saw, di antaranya adalah seseorang harus lebih cinta kepada Rasulullah ketimbang yang lainnya. Rasulullah bersabda, “Tidak beriman seseorang di antara kalian sebelum aku lebih dicintainya ketimbang anak-anaknya, orantuanya, dan semua manusia. Cintailah aku karena kecintaan pada Allah, dan cintai keturunanku karena kecintaaku” (HR.Turmudzi, Al-Hakim, al-Suyuthi).

Pernyataan Nabi Muhammad saw tersebut sesuai dengan firman Allah,  “Katakanlah: jika orang tua kalian, anak-anak kalian, saudara-saudara kalian, kaum kerabat, dan kekayaan yang kalian usahakan, perdagangan yang kalian takutkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kalian senangi lebih kalian cintai dari Allah dan Rasul-Nya serta dari jihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang yang fasik.” (QS at-Taubah [9]: 24).

Selain itu, hati orang beriman selalu terpaut dan rindu kepada Rasulullah saw sehingga tidak lepas kesehariannya dengan sunnah-sunnahnya. Singkatnya, seorang yang beriman, senantiasa menjalankan syariat Islam dan menerapkan akhlak Rasulullah saw dalam kehidupan sehari-hari.

Pertanyaannya, apakah Anda termasuk ke dalamnya? Jika ya, beruntunglah karena Anda menjadi salah seorang yang dirindukan Rasulullah saw. Jika belum atau tidak, berupayalah untuk menjadi orang beriman dengan menjalankan syariat Allah dan mengikuti jalan Muhammad saw. Semoga Allah membimbing kita semua ke jalan-Nya. Amin Ya Rabbal `Alamin. *** (Ahmad Sahidin)