Minggu, 21 Desember 2014

Akhir Semester di Pascasarjana UIN Bandung

Sekarang masuk pekan ujian akhir semester di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Termasuk saya yang sedang menempuhnya. Dari enam mata kuliah, hanya satu yang menetapkan ujian dalam bentuk tes tulis. Itu pun rencananya take home. Tentu yang dibawa ke rumah biasanya lebih jelimet karena bersifat analisa. Mungkin analisa dari satu teori pada teori lainnya.

Lima mata kuliah lainnya berbentuk tugas paper/makalah penelitian individu. Untuk kajian sejarah dalam Quran dan hadis, yang baru selesai adalah kajian Quran. Sedangkan hadis belum karena harus menunggu perundingan dua dosen hadis: takhrij dan hadis. Kabarnya kedua dosen ini mau diskusi dulu baru kemudian beri tugas akhir. Jadi, satu makalah menanti: kajian hadis.

Filologi dan arsip sejarah, kedua dosennya memberi tugas yang berbeda. Untuk filologi, kami diberi tugas transliterasi dan analisa kritis atas manuskrip wawacan samaun dengan huruf arab pegon (Sunda) dan kondisi naskah sulit dibaca. Teks Arab Sunda dengan huruf yang blur dan ada teu kabaca. Perubahan harakat dengan tambahan huruf yang tak dikenal menyulitkan dibaca. Karena itu, saya coba minta bantuan istri yang pernah nyantri di Cianjur. Kabarnya, santri di pesantren kampung terbiasa dengan menulis teks Arab pegon. 

Setelah dibaca, istri langsung bilang: teu wawuh jeung kalimah ieu mah. Engkin urang paksakeun. Transliterasi (mungkin termasuk asal dapat) ini mestu ditulis ulang dalam bentuk dangding (sastra Sunda). Ini membutuhkan kecermatan. Dan, kini sedang proses ketik dan sangat melelahkan. Masih belum beres. Belum lagi analisanya. 

Transliterasi wawacan samaun yang saya tulis dalam kertas mencapai 80 halaman buku tulis. Pastinya nanti saat dipindah dalam bentuk makalah, tentu harus diketik, bisa lebih dari seratus halaman. Belum dengan analisanya. Bisa menjadi buku tersendiri.

Sedangkan tugas arsip sejarah: analisa teks Belanda tentang pemerintahan kolonial di Jawa Barat dengan pendekatan sejarah. Sangat susah mencari orang yang ahli dalam bahasa Belanda di Bandung. Karena itu, tugas satu ini saya pending dulu.

Kemudian yang menunggu diproses dalam bentuk paper adalah ilmu sosial humaniora dan pendekatan studi Islam. Ilmu sosial tugasnya menerapkan salah satu teori dalam kajian sejarah. Rencananya meneliti Saqifah dengan analisa geneologi sejarah dan relasi kuasa dari Michel Foucault. Untuk ini memerlukan waktu untuk membaca kembali buku-buku teori sosial dan filsafat.

Sementara untuk pendekatan studi Islam, paper yang akan saya tulis tentang rekonstruksi sejarah Nabi Muhammad saw berdasarkan ayat-ayat A-Quran. Dan, semua tugas tersebut harus beres akhir Desember 2014.

Nun Gusti, pasihan kakiatan kanggo sim abdi dina ngalakonan nyiar elmu sareng dina ibadah. Leres pisan Gusti nyiar elmu abot sareng utami. Aya unsur kasabaran sareng ulet geuing. Istiqomah sareng kedah kiat dina ngulikna. 

Nun Gusti, kiatkeun abdi sareng gampilkeun supados kenengingan elmu sareng amal ibadah dina nyiar elmu.

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad; wa akhrijni minalhammilladzi anaa fiihi; birahmatika yaa arhamar rahimiin.