Sekarang masuk pekan ujian akhir semester di Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Termasuk saya yang
sedang menempuhnya. Dari enam mata kuliah, hanya satu yang
menetapkan ujian dalam bentuk tes tulis. Itu pun rencananya take home. Tentu yang dibawa ke rumah biasanya lebih jelimet karena bersifat
analisa. Mungkin analisa dari satu teori pada teori lainnya.
Lima mata kuliah lainnya berbentuk tugas paper/makalah
penelitian individu. Untuk kajian sejarah dalam Quran dan hadis, yang baru
selesai adalah kajian Quran. Sedangkan hadis belum karena harus menunggu perundingan
dua dosen hadis: takhrij dan hadis. Kabarnya kedua dosen ini mau diskusi dulu baru
kemudian beri tugas akhir. Jadi, satu makalah menanti: kajian hadis.
Filologi dan arsip sejarah, kedua dosennya memberi tugas
yang berbeda. Untuk filologi, kami diberi tugas transliterasi dan analisa
kritis atas manuskrip wawacan samaun dengan huruf arab pegon (Sunda) dan
kondisi naskah sulit dibaca. Teks Arab
Sunda dengan huruf yang blur dan ada teu kabaca. Perubahan harakat dengan
tambahan huruf yang tak dikenal menyulitkan dibaca. Karena itu, saya coba minta
bantuan istri yang pernah nyantri di Cianjur. Kabarnya, santri di pesantren
kampung terbiasa dengan menulis teks Arab pegon.
Setelah dibaca, istri langsung
bilang: teu wawuh jeung kalimah ieu mah. Engkin urang paksakeun. Transliterasi (mungkin termasuk asal
dapat) ini mestu ditulis ulang dalam bentuk dangding (sastra Sunda). Ini membutuhkan
kecermatan. Dan, kini sedang proses
ketik dan sangat melelahkan. Masih belum beres. Belum lagi
analisanya.
Transliterasi wawacan samaun yang saya tulis dalam kertas mencapai 80
halaman buku tulis. Pastinya nanti saat dipindah dalam bentuk makalah, tentu harus diketik, bisa
lebih dari seratus halaman. Belum
dengan analisanya. Bisa menjadi buku tersendiri.
Sedangkan tugas arsip sejarah: analisa teks Belanda
tentang pemerintahan kolonial di Jawa Barat dengan pendekatan sejarah. Sangat susah mencari
orang yang ahli
dalam bahasa Belanda di Bandung. Karena itu, tugas satu ini saya pending dulu.
Kemudian yang menunggu diproses dalam bentuk paper adalah
ilmu sosial humaniora dan pendekatan studi Islam. Ilmu sosial tugasnya
menerapkan salah satu teori dalam kajian sejarah. Rencananya meneliti Saqifah
dengan analisa geneologi sejarah dan relasi kuasa dari Michel Foucault. Untuk
ini memerlukan waktu untuk membaca kembali buku-buku teori sosial dan filsafat.
Sementara untuk pendekatan studi Islam, paper yang akan
saya tulis tentang rekonstruksi sejarah Nabi Muhammad saw berdasarkan ayat-ayat
A-Quran. Dan,
semua tugas tersebut harus beres akhir Desember 2014.
Nun Gusti, pasihan kakiatan kanggo sim abdi dina
ngalakonan nyiar elmu sareng dina ibadah. Leres pisan Gusti
nyiar elmu abot sareng utami. Aya unsur kasabaran sareng ulet geuing. Istiqomah
sareng kedah kiat dina ngulikna.
Nun Gusti, kiatkeun abdi sareng gampilkeun
supados kenengingan elmu sareng amal ibadah dina nyiar elmu.
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa aali Muhammad; wa
akhrijni minalhammilladzi anaa fiihi; birahmatika yaa arhamar rahimiin.