Selasa, 31 Mei 2022

CSR dan Perubahan Sosial

TAHUN berganti dan perubahan harus dilakukan. Salah satunya dengan peningkatan kualitas hidup dan memiliki kemampuan dalam merespon keadaan sosial yang ada dan dapat menikmati serta memanfaatkan lingkungannya, termasuk perubahan-perubahan yang ada sekaligus memelihara. 

Apalagi bila dikaitkan dengan perkembangan isu global, manusia yang berdiri secara individu pun secara tak sadar merupakan bagian dunia global. Sehingga konsep diri dan perubahan dunia, terutama dalam kepedulian terhadap manusia secara global pun mulai diperhitungkan.

Senin, 30 Mei 2022

The Quran a Biography: Serial Buku yang Mengguncang Dunia

Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan segala sistem ilmu pengetahuan” (QS al-Fatihah: 2) 

ANDA mungkin kaget atau juga tidak kaget. Jika Anda terbiasa membaca terjemahan Al-Quran surah Al-Fatihah ayat “alhamdulillahirabbil `alamin”, yang biasanya diartikan: “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam” menjadi “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan segala sistem ilmu pengetahuan.” Mungkin heran. Mungkin juga tidak aneh. Yang jelas bahwa itu merupakan terjemahan yang tidak biasa. 

Salahkah?

Sabtu, 28 Mei 2022

Mengapa Harus Beragama?

DALAM kitab Thabaqot Assufiah karya Zunnun al-Misri (796-860 M.) menceritakan bahwa dirinya sering diejek karena melakukan praktek-praktek agama yang dianggapnya tidak berguna. Suatu hari Zunnun bertemu dengan orang yang mengejeknya itu. Orang itu disuruhnya untuk menggadaikan cincin permata miliknya ke pasar dengan harga satu dinar. Dan ternyata di pasar tidak ada seorang pun yang membelinya. Kemudian orang itu datang kembali kepada Zunnun seraya mencemoohnya. Saat diperlakukan seperti itu sang sufi malah tersenyum dan menyuruhnya pergi ke ahli permata untuk menaksir harganya. Sesampainya di tempat ahli permata, cincin Zunnun yang dibawa orang itu ditawar seribu dinar. Setelah kembali, sang sufi berkata kepadanya, “pengetahuanmu tentang agama sama dengan pengetahuan orang-orang di pasar itu.”

Jumat, 27 Mei 2022

Awal Mula Tasawuf

Sejarah tasawuf tidak jelas kapan lahirnya. Ada yang menyatakan pada masa Nabi Muhammad saw, para penempuh jalan tasawuf sudah dilakukan keluarga Nabi dan sahabat dekatnya. Bahkan, Nabi Muhammad saw sendiri menempuh jalan tasawuf sebelum menerima wahyu dan mi’raj ke Sidratul Muntaha bertemu dengan Allah. Bertemu dengan Allah inilah yang disebut bagian dari ma’rifatullah dan kebersatuan dengan Allah, yang oleh para sufi dicita-citakan terjadinya. Mereka menganggap yang demikian merupakan tahapan akhir dari perjalanan ruhaniah. 

Begi juga tentang menyendiri dari keramaian dan merenungkan masalah-masalah yang terdapat di sekitar Makkah yang gemar berbuat keburukan dan tindakan amoral kemudian memilih Gua Hira sebagai tempat semedi, disebut bagian dari praktik sufistik Rasulullah saw.