Kamis, 11 Februari 2021

Berserah Diri

“ASTAGHFIRULLAH al-adzim. Ya Allah, saya banyak melakukan dosa. Saya pernah menipu dan berbohong. Ya Allah, ubah kelakukan buruk saya dengan akhlak yang mulia. Lipat gandakan amal-amal baik mereka yang saya kecewakan dan pernah saya dzalimi ya Allah. Ya Robbi, bimbinglah hamba yang lemah ini,” ujar seorang bapak usia 45 tahunan yang duduk di samping saya seusai shalat Isya berjamaah. Suaranya lirih dan tidak keras. Setengah berbisik.

Selasa, 02 Februari 2021

Tarikh Nabi: Sekilas Masyarakat Arab sebelum Islam

PARA sejarawan menyebutkan nenek moyang penghuni kawasan Arab adalah Nabi Ismail as (putra Nabi Ibrahim as) dan ibunya, Hajar. Kisah Ismail kecil yang menangis sambil kakinya menendang tanah menjadikan air memancar dan menjadi sumber air yang kemudian dikenal dengan zamzam. Air inilah yang kemudian menarik orang-orang untuk menetap dan menjalani kehidupan hingga menjadi sebuah masyarakat Arab yang bersuku-suku dan terbagi dalam daerah-daerah atau kabilah-kabilah.

Senin, 25 Januari 2021

Biawak pun Bicara dengan Rasulullah Saw

DALAM hadis yang diriwayatkan Ibnu Abbas diceritakan seorang A’rabi—Arab Badui—dari Bani Sulaym keluar untuk mencari air di padang pasir. Tiba-tiba ia menemukan biawak merayap di hadapannya. Ia berjalan di belakangnya sampai berhasil menangkapnya. Ia menyimpannya di dalam kantongnya. Ia melanjutkan perjalanannya mendatangi Nabi Muhammad saw. Tidak jauh dari Nabi, ia berteriak, “Ya Muhammad, ya Muhammad!” 

Ketika orang A’rabi itu menyerunya ‘Ya Muhammad, ya Muhammad’, Nabi Muhammad saw pun menjawabnya dengan seruan, “Ya Muhammad, ya Muhammad.”

Sang A’rabi lalu berkata, “Engkau tukang sihir pendusta! Di bawah kolong langit ini, di atas permukaan bumi, tidak ada lidah yang lebih pembohong daripada lidahmu. Engkaulah yang mengaku bahwa Tuhan telah membangkitkan kamu di bumi ini sebagai utusan kepada orang hitam maupun orang putih. Demi Latta dan ‘Uzza, sekiranya aku tidak takut kaumku menyebut aku sebagai orang yang terburu-buru, aku akan bunuh kamu dengan pedang ini dengan satu tebasan saja!”

Kamis, 21 Januari 2021

Tarikh: Peristiwa Meletakkan Hajar Aswad

Saat Muhammad bin Abdullah berusia 35 tahun, kabilah Quraisy Makkah pernah konflik yang hampir perang. Peristiwa ini terkait dengan renovasi Kabah (Baitullah) yang rusak akibat banjir. Orang-orang Makkah memperbaikinya melibatkan seluruh kabilah yang ada di Makkah. Pekerjaan ini diawali oleh Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumi kemudian diikuti yang lain setelah melihat tidak terjadi apa-apa terhadapnya. Mereka membagi bagian bangunan Kabah sehingga setiap kabilah mendapat bagian dan mereka mengerjakan sesuai dengan bagiannya. Informasi yang belum ditelaah ulang bahwa yang menjadi pimpinan proyek bernama Baqum berasal dari negeri Romawi.